Selasa, 28 Januari 2014


                Sekitar Pertengahan bulan April tepatnya tanggal 22 April 2013 saya berkesempatan berekreasi ke Goa Tabuhan.  Kebetulan sekali sehabis melaksanakan UN(Ujian Nasional) tingkat SMA/SMK, sehingga ketika diajak berwisata tentu saja mau..biar bisa refresing ^_^ menyantaikan pikiran yang sudah dipenuhi ujian-ujian selama setengah tahun terakhir ini.




                Berangkat dari rumah mbak (*daerah Kalibawang, Kulon Progo-Yogyakarta) sekitar pukul 07.00 perjalanan sekitar 2 jam-an.
Setelah melewati pegunungan yang berbelok-belok akhirnya rombongan bus sampai.
Taraaa....sampai juga ditujuan Utama yaitu Goa Tabuhan.
Apa sihh Goa Tabuhan..  Sesuai dengan namanya, Tabuhan berasal dari kata “tabuh” atau membunyikan alat musik pukul, dan merupakan salah 1 Goa yang unik yang dimiliki Nusantara tepatnya didaerah Pacitan.
Begitu tiba di area gua yang berada kurang lebih 40 km dari Pacitan ini, mulut gua akan langsung menarik perhatian. Lubang selebar 16 m di lereng kawasan karst ini dihiasi dengan puluhan stalaktit batu kapur berwarna putih. Stalaktit-stalaktit ini begitu kokoh. Rongga gua luas dan lebar, dengan beberapa ceruk gelap di pojok-pojoknya. Meski sebuah jalur setapak bersemen sudah dibangun di dalam gua, namun harus tetap berhati-hati dalam melangkah. Beberapa stalaktit masih meneteskan air dan membuat licin di beberapa bagian.

Gua yang berada di Dusun Tabuhan, Desa Wereng, Kecamatan Punung ini termasuk salah satu situs peninggalan sejarah penting dan disinyalir sebagai salah satu gua hunian kering manusia purba. Hasil penelitian membuktikan bahwa gua ini telah dihuni manusia purba sejak 50 ribu tahun yang lalu. Terdapat jejak bengkel alat batu dari masa 10 ribu tahun yang lalu, temuan moluska, dan bahkan fosil gigi manusia yang masih menempel pada dinding gua. Di bagian kanan terdapat beberapa bekas penggalian arkeologi yang dipagari. Sayangnya hasil-hasil penggalian tidak dipamerkan di sini.
Berjalan ke ujung belakang sebelah kanan gua, Anda akan menemukan jawaban atas hubungan antara gua dengan musik gamelan. Beberapa stalaktit dan stalagmit dengan ajaib bisa menghasilkan suara sesuai tangga nada apabila dipukul. Sekelompok seniman setempat memanfaatkannya untuk menghibur para pengunjung. Bila ingin membuktikannya,?
Para pengunjung dapat meminta Pengurus Goa untuk menampilkan pertunjukan, tarifnya 150.000,00 untuk 4 lagu. Cukup murah bukan, 1 rombongan bisa menikmati keunikan goa tabuhan yang bisa ditabuh. ^_^
Namun simpan dulu rasa penasaranmu dan buktikan keunikan salah satu keajaiban Alam yang ada di daerah Pacitan ini.



0 komentar:

Posting Komentar

Status Pengunjung

About Me

Foto saya
Jogja, Yogyakarta, Indonesia
Diberdayakan oleh Blogger.

Video

Popular Posts

Our Facebook Page